Download  Tahun ini menjadi tahun yang menentukan bagi Burma.

Pada tanggal 7 November mendatang pemerintah militer berencana untuk menggelar pemilu.

Ini kali pertama dalam 20 tahun terarkhir.

Dunia internasional akan memusatkan perhatiannya kepada pemimpin demokrasi Aung Sang Kyi, yang masih ditahan.

Namun, ada kelompok lainnya yang berupaya untuk membawa perubahan di Burma dengan menggunakan cara yang tak konvensional.

Generation Wave adalah kelompok anak muda Burma yang cinta hip-hop, yang berdedikasi untuk menggulingkan pemerintah militer.

Mereka memboikot pemilu dan menuntut satu revolusi sosial.

Banyar Kong Janoi bertemu dengan mereka di Rangoon.

Download  Blog merupakan alternatif sumber berita yang indepen di Burma.

Ini karena media lain seperti surat kabar, radio dan TV dikontrol oleh rezim militer.

Para blogger mendapat perhatian internasional selama revolusi jingga melawan pemerintah yang dipimpin biksu Buddha pada 2007. Blogger menjadi sumber berita yang mengunggah video dan foto-foto aksi protes.

Seperti yang reporter Banyar Kong Janoi temukan, blog menjadi sumber penting berita soal pemilu bagi para pemuda di Burma.

Ia bertemu dengan seorang blogger terkenal di Rangoon.

Download  Meski tanggal pemilu belum ditentukan, kampanye sudah berlangsung  di seantero Burma.

Tiga puluh tujuh partai politik baru  dan  lima  kelompok yang sudah eksis  telah  mendaftarkan diri dalam pemilu yang kemungkinan akan digelar pada tahun ini.

Partai-partai itu termasuk partai pro pemerintahan junta militer, pro demokrasi dan  partai berdasar etnis.

Seperti yang dilaporkan  Banyar Kong Janoi dari Rangoon, kampanye tidak berlangsunng bebas dan adil.

Download  Partai pro demokrasi Burma, Liga Nasional untuk Demokrasi NLD, pecah.

Sebagian pendukung partai itu memutuskan untuk mendirikan partai baru NDF atau Partai Kekuatan Demokrasi Nasional.

NDF kemudian mendaftarkan diri untuk ikut pemilu.

Keputusan NDF, untuk ikut serta dalam pemilu yang kontroversial itu, bertentangan dengan para pendukung NLD.

Para pemimpin pro demokrasi tradisional, yang dipimpin Aung San Suu Kyi, menolak mendaftarkan NLD untuk ikut pemilu.

Akibatnya partai itu dibubarkan oleh militer dan pemerintah. Banyar Kong Janoi di Rangoon mendengar bangak argumen dari kedua belah pihak dan menyusun laporannya untuk Anda.